Minggu, 20 Februari 2011

konflik agama merupakan ancaman bagi NKRI

Konflik Agama Merupakan Ancaman Bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia(NKRI)
BAB 1:Pendahuluan:
maraknya aksi kekerasan atas nama agama di akhir-akhir ini membawa pengaruh bagi kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia(NKRI). Kekerasan atas nama agama tidak hanya membuat bangunan kerukunan umat beragama retak, lebih jauh juga dapat mengancam nilai-nilai demokrasi. Konstitusi negara yang menjamin kebebasan dan berkeyakinan, serta prinsip Bhinneka Tunggal Ika yang merantai kemajemukan dan pluralisme Indonesia, tidak lagi menjadi tembok yang kukuh. 
Aksi kekerasan tersebut merupakan persoalan yang fundamental bagi kehidupan bangsa. Dengan beragam latar belakang elemen pembentuk bangsa, seharusnya  Pancasila dan hukum positif dijadikan pengayom perbedaan. Nilai-nilai luhur, seperti solidaritas sosial dan toleransi antar sesama yang terkandung di dalamnya, luntur. Sebagai gantinya, benih-benih fundamentalisme dan radikalisme agama kian tumbuh
BAB 2:Pembahasan:
Kasus ahmadiyah akhir-akhir ini sudah menjadi bola panas bagi pemerintahan SBY yang membutuhkan keseriusan dalam penyelesaiannya, surat SKB 3 mentri, dianggap tidak bisa memecahkan inti permasalahan ahmadiyah, Beberapa tokoh Islam memberikan beberapa solusi, diantaranya menjadikan Ahmadiayah sebagai agama diluar Islam. Solusi tersebut justru menambah permasalahan lebih besar lagi. Walaupun dianggap agama diluar Islam, namun mereka tetap akan menggunakan atribut-atribut Islam yang kembali akan menyinggung perasaan umat Islam. Dan ini tidak akan menyelsaikan permasalahan.
Kasus ini mulai menjadi perbincangan hangat di kalangan pemimpin kita, mereka menyatakan bahwa ajaran Ahmadiyah tergolong ajaran sesat, karena ajaran tersebut tidak mengakui bahwa nabi Muhammad SAW bukan nabi terakhir, melainkan mereka mengakui Mirza Ghulam Ahmad sebagai nabi mereka, yang berasa dari India. Aliran Ahmadiyah al-Qadiyan didirikan oleh Mirza Ghulam pada tanggal 23 Maret 1889 M di sebuah kota yang bernama Ludhiana di Punjab, India. Dia adalah seorang penulis buku yang produktif, dia dilahirkan pada 15 Februari 1935 M di Qadian, Nejed, India.
Ajaran Ahmadiyah masuk ke Indonesia pada tahun 1935 M, dah telah telah tesebar hampir di seluruh daerah di Indonesia, dan telah mempunyai banyak cabang seperti Jakarta, Jawa Barat, Jawa tengah, Sumatra Barat, Palembang, Bengkulu, Bali, NTB, dll.
Pusat ajaran ini berada di Parung, Bogor, Jawa Barat, dengan gedung yang sangat megah dan di lengkapi dengan perlengkapan yang canggih.
Menurut penganut ajaran ini, jumlah nabi yang wajib mereka imani adalah 26 nabi, sedangkan menurut ajaran islam nabi yang wajib di imani adalah 25 nabi, setelah nabi Muhammad tidak ada lagi nabi.
Kitab suci mereka bukan Al qur’an melainkan adalah “Tadzkirah” yang mereka percaya sebagai kitab mereka. Kitab tersebut di buat oleh Mirza Ghulam Ahmad. Mereka juga menyakini wahyu di turunkan kepada Mirza Ghulam Ahmad.
Kemudian terkait konflik Ahmadiyah, saat mereka ditentang Ormas/ umat Islam, sebagian besar pihak berteriak membela Ahmadiyah dengan alasan hak azasi dan kebebasan berkeyakinan, bahkan Ormas Islam dianggap salah. Sementara dilain pihak orang-orang ini lupa mengenai hak azasi umat Islam untuk membela keyakinan mereka yang sudah jelas sebagai agama resmi di Indonesia. Bukankah umat Islam juga punya hak yang harus dilindungi untuk membela keyakinan mereka yang dinodai dan dinistai?.
Bila keberadaan Ahmadiyah akan terus menuai konflik yang tiada henti, untuk apa Pemerintah tetap mempertahankan keberadaan aliran Ahmadiyah di Indonesia. Pemerintah punya hak penuh untuk membubarkan Organisasi Ahmadiyah karena memang akan terus bertentangan dengan umat Islam yang akan berpengaruh buruk bagi suasana bernegara di Indonesia
Dengan demikian, solusi yang lebih tepat yaitu, Pemerintah harus berani mengambil keputusan dengan segala resikonya untuk membubarkan Organisasi Ahamadiyah (bukan membubarkan keyakinan Ahmadiyah). Keputusan tersebut memang pahit, tapi akan menjadi manis dikemudian hari. Jika dilema ini menggantung, pemerintah akan menghadapi resiko yang lebih besar sepajang masa.
BAB 3:Penutup:
Menurut Saya, kasus kekerasan dengan mengatasnamakan Agama dapat menggoyahkan keberadaan NKRI.dalam UUD 45 telah menyatakan dengan tegas bahwa Indonesia dibangun atas dasar kebhinekaan. "Maka jika hal itu dilanggar sama saja dengan melakukan tindakan yang merapuhkan keberadaan NKRI itu sendiri. Karena itu Pemerintah dituntut untuk dapat mengaplikasikan dalam bentuk peraturan pelaksanaanya yang memperlakukan dengan adil pada semua pihak
semua pelaku tindakan yang dapat mengganggu kebhinekaan maka harus ditindak dengan tegas. Jika tidak ditindak tegas, maka dapat membuka peluang bagi yang lain untuk melakukan hal yang sama dan dapat mengancan NKRI.

NAMA  : JAENUDIN
KELAS : 1ID04
NPM     : 33410698
Sumber :
riolis.wordpress.com/2008
http;//detik.com

Jumat, 18 Februari 2011

perbedaan ekonomi makro dan mikro

Perbedaan Ekonomi Makro dan Mikro:
PENGERTIAN EKONOMI :
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia di dalam memenuhi kebutuhannya yang relatif tidak terbatas dengan menggunakan sumber daya yang terbatas dan masing-masing sumber daya mempunyai alternatif penggunaan (opportunity cost).

Selama ini kita mengenal ekonomi sebagai ilmu yang hadir untuk memecahkan realitas kelangkaan. namun apakah kalian tau, bahwa pengkajian ilmu ekonomi dilakukan dalam dua tingkatan? Kajian pertama meliputi interaksi rumah tangga dan perusahaan di pasar untuk barang dan jasa tertentu. Dan kajian kedua meliputi operasi perekonomian secara menyeluruh yang merupakan kumpulan dari semua pengambil keputusan di semua pasar.

Dari kedua kajian itulah, kemudian lahir teori ekonomi. Secara sederhana, teori ekonomi merupakan bagian dari ilmu ekonomi yang menjelaskan mekanisme dari kegiatan ekonomi. Teori ekonomi dibagi menjadi duan yaitu teori ekonomi mikro dan teori ekonomi makro.Secara garis besar ilmu ekonomi dapat dipisahkan menjadi dua yaitu ilmu ekonomi mikro dan ilmu ekonomi makro.

1. Ekonomi Makro
Ilmu ekonomi makro mempelajari variabel-variabel ekonomi secara agregat (keseluruhan). Variabel-variabel tersebut antara lain : pendapatan nasional, kesempatan kerja dan atau pengangguran, jumlah uang beredar, laju inflasi, pertumbuhan ekonomi, maupun neraca pembayaran internasional.
Ilmu ekonomi makro mempelajari masalah-masalah ekonomi utama sebagai berikut :
  • Sejauh mana berbagai sumber daya telah dimanfaatkan di dalam kegiatan ekonomi. Apabila seluruh sumber daya telah dimanfaatkan keadaan ini disebut full employment. Sebaliknya bila masih ada sumber daya yang belum dimanfaatkan berarti perekonomian dalam keadaan under employment atau terdapat pengangguran/belum berada pada posisi kesempatan kerja penuh.
  • Sejauh mana perekonomian dalam keadaan stabil khususnya stabilitas di bidang moneter. Apabila nilai uang cenderung menurun dalam jangka panjang berarti terjadi inflasi. Sebaliknya terjadi deflasi.
  • Sejauh mana perekonomian mengalami pertumbuhan dan pertumbuhan tersebut disertai dengan distribusi pendapatan yang membaik antara pertumbuhan ekonomi dan pemerataan dalam distribusi pendapatan terdapat trade off maksudnya bila yang satu membaik yang lainnya cenderung memburuk.

2. Ekonomi Mikro
Sementara ilmu ekonomi mikro mempelajari variabel-variabel ekonomi dalam lingkup kecil misalnya perusahaan, rumah tangga. Kajian ekonomi mikro antara lain: bagaimana harga suatu barang terbentuk? Bagaimana menetukan harga tanah, harga tenaga kerja(upah)?,bagaimana menentukan harga modal(bunga)? Bagaimana produksi mencapai tingkat paling efisien? bagaimana perusahaan memperoleh laba maksimum? Bagai mana konsumen memperoleh kepuasan maksimum? .
Dalam ekonomi mikro ini dipelajari tentang bagaimana individu menggunakan sumber daya yang dimilikinya sehingga tercapai tingkat kepuasan yang optimum. Secara teori, tiap individu yang melakukan kombinasi konsumsi atau produksi yang optimum bersama dengan individu-individu lain akan menciptakan keseimbangan dalam skala makro dengan asumsi ceteris paribus.
Adapun Perbedaan antara ekonomi mikro dan ekonomi makro sebagai berikut:
Dilihat dari
Ekonomi Mikro
Ekonomi Makro
Harga
Harga ialah nilai dari suatu komoditas (barang tertentu saja)
Harga adalah nilai dari komoditas secara agregat (keseluruhan)
Unit analisis
Pembahasan tentang kegiatan ekonomi secara individual. Contohnya permintaan dan dan penawaran, perilaku konsumen, perilaku produsen, pasar, penerimaan, biaya dan laba atau rugi perusahaan
Pembahasan tentang kegiatan ekonomisecara keseluruhan. Contohnya pendapatan nasional, pertumbu8han ekonomi, inflasi, pengangguran, investasi dan kebijakan ekonomi.

Tujuan analisis
Lebih memfokuskan pada analisis tentang cara mengalokasikan sumber daya agar dapat dicapai kombinasi yang tepat.
Lebih memfokuskan pada analisis tentang pengaruh kegiatan ekonomi terhadap perekonomian secara keseluruhan
Contohnya
permintaan dan dan penawaran, perilaku konsumen, perilaku produsen, pasar, penerimaan, biaya dan laba atau rugi perusahaan
 pendapatan nasional, pertumbu8han ekonomi, inflasi, pengangguran, investasi dan kebijakan ekonomi.
Grafik dari kurva penawaran(s) dan permintaan
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/e/eb/Supply-demand-right-shift-demand.svg/240px-Supply-demand-right-shift-demand.svg.png
Model permintaan dan penawaran menjelaskan bagaimana harga beragam sebagai hasil dari keseimbangan antara ketersediaan produk pada tiap harga (penawaran) dengan kebijakan distribusi dan keinginan dari mereka dengan kekuatan pembelian pada tiap harga (permintaan). Grafik ini memperlihatkan sebuah pergeseran ke kanan dalam permintaan dari D1ke D2 bersama dengan peningkatan harga dan jumlah yang diperlukan untuk mencapai sebuah titik keseimbangan (equibilirium) dalam kurva penawaran (S).
Masalah-masalah yang dihadapi pemerintah di bidang ekonomi
  1. Masalah kemiskinan
Upaua penanggulangan kemiskinan dapat dilakukan melalui berbagai cara, misalnya program IDT (Inpres Desa Tertinggal), KUK (Kredit Usaha Kecil), KMKP (Kredit Modal Kerja Permanen) PKT (Program Kawasan Terpadu), GN-OTA dan program wajib belajar.
  1. Masalah Keterbelangkangan
Masalah yang dihadapi adalah rerndahnya tingkat pendapatan dan pemerataannya, rendahnya pelayanan kesehatan, kurang terpeliharanya fasilitas umum, rendahnya tingkat disiplin masyarakat, renddahnya tingkat keterampilan, rendahnya tingkat pendidikan formal, kurangnya modal, produktivitas kerja, lemahnya manajemen usaha. Untuk mengatasi masalah ini pemerintah berupaya meningkatkan kualitas SDM, pertukranan ahli, transper teknologi dari Negara maju.
  1. Masalah pengangguran dan kesempatan kerja
Masalah pengangguran timbul karena terjadinya ketimpangan antara jumlah angkatan kerja dan kesempatan kerja yang tersedia. Untuk mengatasi masalah ini pemerintah melakukan pelatihan bagi tenaga kerja sehingga tenaga kerja memeiliki keahlian sesuai dengan lapangan kerja yang tersedia, pembukaan investasi baru, terutama yang bersifat padat karya, pemberian informasi yang cepat mengenai lapangan kerja
  1. Masalah kekurangan modal
Kekurangan modal adalah suatu cirri penting setiap Negara yang memulai proses pembangunan. Kekurangan modal disebabkan tingkat pendapatan masyarakat yang rendah yang menyebabkan tabungan dan tingkat pembentukan modal sedikit. Cara mengatasinya memlaui peningkatan kualitas SDM atau peningkatan investasi menjadi lebih produktif.

Peran dan Fungsi Pemerintah di Bidang Ekonomi                               
  1. Fungsi stabilisasi, yaitu fungsi pemerintah dalam menciptakan kestabilan ekonomi, sosial politik, hokum, pertahanan dan keamanan.
  2. Fungsi alokasi, yaitu fungsi pemerintah sebagai penyedia barang dan jasa public, seperti pembangunan jalan raya, gedung sekolah, penyediaan fasilitas penerangan, dan telepon.
  3. Fungsi distribusi, yaitu fungsi pemerintah dalam pemerataan atau distribusi pendapatan masyarakat.


Sumber:
Billas, Richard. 1992. Teori Ekonomi Mikro Edisi II. Jakarta: Erlangga.
           


Kamis, 17 Februari 2011

sejarah perkembangan ilmu ekonomi

Kata pengantar
pendahuluan
PENGERTIAN EKONOMI
Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidak-seimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan itu kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (Ingg: scarcity).
Kata “ekonomi” sendiri berasal dari kata Yunani, ο?κος (oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan νόμος (nomos), atau “peraturan, aturan, hukum,” dan secara garis besar diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga.” Sementara yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling terkenal adalah mikroekonomi vs makroekonomi. Selain itu, subyek ekonomi juga bisa dibagi menjadi positif (deskriptif) vs normatif, mainstream vs heterodox, dan lainnya. Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga, bisnis, dan pemerintah. Teori ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang-bidang selain bidang moneter, seperti misalnya penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik, kesehatan, pendidikankeluarga dan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya ekonomi – seperti yang telah disebutkan di atas – adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia.
Sejarah Perkembangan Ilmu Ekonomi
Adam Smith sering disebut sebagai yang pertama mengembangkan ilmu ekonomi pada abad 18 sebagai satu cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan. Melalui karya besarnya Wealth of Nations, Smith mencoba mencari tahu sejarah perkembangan negara-negara di Eropa. Sebagai seorang ekonom, Smith tidak melupakan akar moralitasnya terutama yang tertuang dalam The Theory of Moral Sentiments. Perkembangan sejarah pemikiran ekonomi kemudian berlanjut dengan menghasilkan tokoh-tokoh seperti Alfred Marshall, J.M. Keynes, Karl Marx, hingga peraih hadiah Nobel bidang ekonomi tahun 2006, Edmund Phelps.
Secara garis besar, perkembangan aliran pemikiran dalam ilmu ekonomi diawali oleh apa yang disebut sebagai aliran klasik. Aliran yang terutama dipelopori oleh Adam Smith ini menekankan adanya invisible hand dalam mengatur pembagian sumber daya, dan oleh karenanya peran pemerintah menjadi sangat dibatasi karena akan mengganggu proses ini. Konsep invisble hand ini kemudian direpresentasikan sebagai mekanisme pasar melalui harga sebagai instrumen utamanya.
Aliran klasik mengalami kegagalannya setelah terjadi Depresi Besar tahun 1930-an yang menunjukkan bahwa pasar tidak mampu bereaksi terhadap gejolak di pasar saham. Sebagai penanding aliran klasik, Keynes mengajukan teori dalam bukunya General Theory of Employment, Interest, and Money yang menyatakan bahwa pasar tidak selalu mampu menciptakan keseimbangan, dan karena itu intervensi pemerintah harus dilakukan agar distribusi sumber daya mencapai sasarannya. Dua aliran ini kemudian saling “bertarung” dalam dunia ilmu ekonomi dan menghasilkan banyak varian dari keduanya seperti: new classical, neo klasik, new keynesian, monetarist, dan lain sebagainya.

SEJARAH TEORI EKONOMI
Sejarah Perkembangan Teori Ekonomi adalah suatu pemikiran kapitalisme yang terlebih dahulu harus dilacak melalui sejarah perkembangan pemikiran ekonomi dari era Yunani kuno sampai era sekarang.
Aristoteles adalah yang pertama kali memikirkan tentang transaksi ekonomi dan membedakan antara yang bersifat “natural” atau “unnatural”. Transaksi natural terkait dengan pemuasan kebutuhan dan pengumpulan kekayaan yang terbatasi jumlahnya oleh tujuan yang dikehendakinya. Transaksi un-natural bertujuan pada pengumpulan kekayaan yang secara potensial tak terbatas. Dia menjelaskan bahwa kekayaan un-natural tak berbatas karena dia menjadi akhir dari dirinya sendiri ketimbang sebagai sarana menuju akhir yang lain, yaitu pemenuhan kebutuhan. Contoh dari transaksi ini disebutkan adalah perdagangan moneter dan retail yang dia ejek sebagai “unnatural” dan bahkan tidak bermoral.

Pada abad 19th, Karl Marx menggabungkan berbagai aliran pemikiran meliputi distribusi sosial dari sumber daya, mencakup karya Adam Smith, juga pemikiran socialism dan egalitarianism, dengan menggunakan pendekatan sistematis pada logika yang diambil dari Georg Wilhelm Friedrich Hegel untuk menghasilkan Das Kapital. Ajarannya banyak dianut oleh mereka yang mengkritik ekonomi pasar selama abad 19th dan 20th. Ekonomi Marxist berlandaskan pada labor theory of value yang dasarnya ditanamkan oleh classical economists (termasuk Adam Smith) dan kemudian dikembangkan oleh Marx. Pemikiran Marxist beranggapan bahwa capitalism adalah berlandaskan pada exploitation kelas pekerja : pendapatan yang diterima mereka selalu lebih rendah dari nilai pekerjaan yang dihasilkannya, dan selisih itu diambil oleh capitalist dalam bentuk profit.