FUNGSI KELUARGA DALAM MASYARAKAT
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu.
Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat. Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :
1.Ayah sebagai suami dari istri dan anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.
2.Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga,sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya. Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik, mental, sosial, dan spiritual
Pada dasarnya tugas keluarga ada delapan tugas pokok dalam membangun keluarga sebagai berikut
3.Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
4.Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.
5.Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing.
6.Sosialisasi antar anggota keluarga.
7.Pengaturan jumlah anggota keluarga.
8.Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
9.Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.
10.Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya.
kASUS bunuh diri pada anak dan remaja merupakan barometer adanya
suatu ketidakmampuan anak dan remaja dalam mengatasi masalah yang
dihadapi dan kurangnya mekanisme koping
yang dimiliki dalam mengatasi stress. Hal ini
juga menjadi bukti dari ketidakberhasilan keluarga (orangtua) dan pendidik dalam membekali anaknya tentang keterampilan mengatasi masalah dalam kehidupan. Fenomena
tersebut merupakan faktor penyebab pada
kasus bunuh diri yang bersifat multifaktor.
Upaya preventif dapat dilakukan oleh para
pakar dari berbagai disiplin ilmu seperti psikiater, dokter, perawat, psikolog, sosiolog, pendidik, tenaga kesehatan masyarakat dan lainlain. Masalah bunuh diri memang sangat komplek, dari pendekatan segi ilmu kesehatan maOleh: Suryanto, SKM *)
Optimalisasi Peran dan Fungsi Keluarga
Di zaman sekarang ini secara perlahan-lahan tetapi pasti telah terjadi erosi terhadap fungsi
keluarga, makin sedikitnya waktu bagi orangtua untuk anak dan keluarga, meningkatnya angka
perceraian dan sikap keluarga yang tidak peduli terhadap kebutuhan tumbuh kembang anakanak. Dukungan keluarga dan masyarakat yang rendah dapat menyebabkan hilangnya sumber
penopang dari kekalahan atau kegagalan yang dialami seseorang dalam kehidupannya.
syarakat ada beberapa hal yang perlu disikapi
sebagai upaya pencegahan secara dini yaitu
perlunya meningkatkan peran, fungsi dan
tugas keluarga dan dukungan dari masyarakat.
Upaya pencegahan pada tingkat keluarga
Lingkungan keluarga merupakan suatu
tempat di mana anak berinteraksi sosial
dengan orangtua yang paling lama sehingga
upaya pencegahan yang utama difokuskan
pada keluarga kemudian sekolah. Keluarga
adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas bapak, ibu, anak dan lain-lain (kakek,
nenek, dan sebagainya) yang hidup di bawah
satu atap dan saling berhubungan.
Masing-masing komponen keluarga harus
menjalankan peran, fungsi dan tugasnya
dengan rasa tanggungjawab, saling mengK
Keharmonisan keluarga
pelajaran berharga
bagi tumbuh
kembang anak.
[FOTO: ADE S]Edisi 87/Tahun IX/April 2008 ¬ 69
hormati/menghargai, penuh kasih sayang dan
tidak bersikap egois (maunya menang sendiri).
Orangtua sedini mungkin harus membekali
anak-anaknya ilmu agama sehingga dapat
mengetahui ajaran agama secara benar.
Bimbingan nilai-nilai agama dan pemberian
tauladan berperilaku yang baik sangat perlu
bagi anak-anak khususnya pada usia balita,
prasekolah dan usia sekolah.
Orangtua perlu mengenalkan secara bijaksana sesuai dengan umur anak, bahwa bunuh
diri dalam agama (Islam) adalah hal yang dilarang dan berdosa besar. Keluarga yang kedua
orangtuanya sibuk bekerja, pola asuh kepada
anak yang dilakukan oleh penggantinya seperti
kakek, nenek, baby sitter dan pembantu rumah
tangga jangan sampai keluar dari rel norma
agama, moral dan perilaku yang benar.
Komunikasi dalam keluarga harus dilakukan secara hangat, harmonis dan kontinu.
Komunikasi sangat penting terutama pada
keluarga yang bekerja diluar kota/daerah
sehingga tidak dapat berkumpul setiap hari
dengan anggota keluarga. Hal ini sangat
penting untuk menghindari miskomunikasi
dan rasa saling curiga. Pihak orangtua harus
meningkatkan fungsinya dalam hal fungsi asih,
asuh dan asah serta mau dan mampu meluangkan waktunya untuk anak-anak sehingga akan
terpenuhi kebutuhan psikologisnya.
Pemenuhan kebutuhan psikologis akan
membuat anak memiliki mekanisme koping
yang positif dan mampu mengatasi masalah
secara adaptif. Anak tidak akan sungkan dan
tidak akan takut untuk bercerita, berkeluh dan
meminta pemecahan masalah kepada orangtuanya.
Keluarga juga harus menjalankan tugasnya
dalam bidang kesehatan seperti mengenal
gangguan perkembangan dan gangguan
kesehatan setiap anggotanya. Mengambil keputusan untuk melakukan tindakan yang tepat,
memberikan perawatan kepada yang sakit,
cacat atau usia yang terlalu muda, mempertahankan suasana rumah yang harmonis dan
menguntungkan untuk perkembangan kepribadian anggota keluarga, memanfaatkan dan
mempertahankan hubungan baik dengan unit
pelayanan kesehatan yang ada.
Di sisi lain, Pemerintah juga mengeluarkan
produk hukum sebagai upaya preventif, yaitu
UU nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan UU nomor 23 tahun 2004
tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga. Dengan UU ini diharapkan dapat
menekan angka kekerasan kepada anak dan
anggota keluarga lainnya. Tindakan
kekerasan pada anak dan anggota keluarga lainnya merupakan salah satu
faktor penyebab bunuh diri pada anak
dan remaja. Upaya pencegahan juga
harus dilakukan di institusi pendidikan
(sekolah). Para guru dan pengelola
sekolah lainnya dalam memberikan
proses pembelajaran dilakukan dengan
cara yang sedemikian rupa sehingga
peserta didik dapat merasa rasa aman dan
nyaman. Proses pembelajaran dan sikap
para guru jangan sampai membuat anak
merasa takut, cemas, malu dan lain-lain
yang mampu mempengaruhi psikologis anak
secara negatif dan bertindak maladaptif.
Upaya pencegahan pada tingkat masyarakat
Masyarakat dapat memberikan perhatian,
bimbingan dan bantuan untuk memecahkan
masalah yang sedang dihadapi oleh seseorang
atau keluarga. Masyarakat jangan menjauhi,
mengisolasi, mengejek atau mencela karena
hal ini akan menambah stressor yang dirasakan tambah berat. Kelompok-kelompok
yang ada di masyarakat seperti kelompok ibuibu PKK, Posyandu, Dasa Wisma, Paguyuban
Pengajian dan lain-lain harus berperan serta
memberikan support mental secara bermakna.
Sedangkan nilai budaya yang dipercaya di
suatu masyarakat yang sebenarnya salah,
terkait dengan bunuh diri, dapat dihilangkan
secara perlahan-lahan.
Tentu seiring dengan meningkatnya tingkat pengetahuan dan pendidikan
keluarga dan masyarakat
serta meningkatnya pemahaman dan keyakinan seseorang pada ajaran agama
secara benar. Dukungan
dari masyarakat sangat berarti dalam upaya menekan
tingginya kasus bunuh diri.
Lingkungan masyarakat
harus diciptakan agar sehat,
agamis, bersahabat, damai
dan nyaman sehingga anggota masyarakat betah bertempat tinggal di tempat
tersebut.
*) Penulis adalah Dosen
tetap Fakultas Kedokteran dan Ilmu-ilmu
Kesehatan (FKIK) jurusan Kesehatan
Masyarakat Universitas Jenderal Soedirman
Purwokerto/HNur
Suryanto, SKM
Lingkungan keluarga
merupakan suatu tempat di mana
anak berinteraksi sosial dengan
orangtua yang paling lama,
sehingga upaya pencegahan yang
utama difokuskan pada keluarga
kemudian sekolah. Keluarga
adalah unit terkecil dari
masyarakat yang terdiri atas
bapak, ibu, anak dan lain-lain
(kakek, nenek, dan sebagainya)
yang hidup di bawah satu atap
dan saling berhubungan.
Reff:id.wikipedia.org/wiki/Keluarga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar